Ketua
Gereja St Lidwina, Soekatno menjelaskan bahwa kegiatan gotong-royong
ini di ikuti oleh kurang lebih 120 orang dari unsur warga dan
berbagai ormas yang ada di Gamping, diantaranya Pemuda Muhammadiyah,
NU, Aisyah, dan MUI.
Soekatno
berharap melalui kegiatan gotong royong bersih-bersih ini dapat
memberikan support moral pada umat yang ada di Bedog pasca insiden.
Dirinya bersama umat Gereja Lidwina sangat membuka tangan untuk
menerima bantuan dalam bentuk apapun dari ormas maupun warga yang ada
di Gamping untuk bersama – sama dapat menurunkan stres umat.
“Dengan
adanya kebersamaan ini, umat merasa nyaman dan menunjukkan
bahwa kami tidak sendiri,” katanya.
Sementara
itu Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan sebagaimana yang telah di
terangkan oleh Kapolda DIY bahwa pelaku penyerangan bukan warga
Sleman. Seluruh jajaran Pemeritah Kabupaten Sleman bersama warga
menolak dan mengutuk aksi radikaltersebut. “Melalui kegiatan
bersama FKUB ini kami ingin tunjukkan pada masyarakat Indonesia
bahwa Sleman itu sebenarnya damai dan tertib, kita menolak aksi
radikal seperti yang terjadi pada hari Minggu lalu,” kata Sri
Purnomo.
Lebih
lanjut Sri Purnomo mengingatkan kepada warga masyarakat khususnya
warga Sleman untuk terus semakin merapatkan barisan dan cerdas dalam
memilah informasi atau berita agar masyarakat tidak berspekulasi
ataupun terporvokasi dengan kejadian tersebut.
“Mari
kita merapatkan barisan agar tidak mudah terpancing isu – isu yang
dapat memperkeruh suasana,” tambahnya.
Aktivitas
bersih-bersih ini menurut rencana berlangsung hingga Kamis (15/2),
sehingga Jumat dapat digunakan kembali untuk kegiatan keagamaan.
Kegiatan Bersih ini meliputi pembersihan lingkungan gereja,
pengecatan ulang dinding gereja, dan perbaikan barang – barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar